Senin, 02 September 2013

Together that is LIFE " Sacrifice"




Nats : Kisah 7:56-60 56  Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.  Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

Kitab Kisah Rasul tidak hanya berbicara tentang kebersamaan yang mendatangkan kuasa dan berkat, kebersamaan yang indah dalam sebuah rumah yang memungkinkan berkat Allah tercurah dan kebersamaan yang memberikan hidup lebih hidup dimana hubungan kita dengan sesame akan selalu indah dan harmonis saat kita mengerti bahwa setiap orang adalah anugrah yang Tuhan berikan kepada kita untuk kebaikan kita,  miliki sikap hati yang selalu berbuat lebih dari yang wajib yang kita sebut mil kedua kehidupan kita. Kitab Kisah Rasul juga menuliskan harga dan biaya dari semuanya itu yaitu menjadi korban.
Kisah 4 : Bagaimana mereka mengorbankan harta mereka
Kisah 7 : Mengorbankan hidup mereka
Kisah 9 : mengorbankan masa depannya
Kisah 12 : Mengorbankan kenyamanan
Kekeristenan indentik dengan menjadi korban, bukan karena berbuat salah namun karena menghidupi kebenaran dan iman mereka.
Nyatakan kebenaran apapun akibatnya dan hiduplah dalam kebenaran apapun resikonya. Berapa sering kita harus kompromi untuk menjaga hubungan, harus kompromi demi uang yang akan masuk ke dalam pundi-pundi kita kita mengorbankan kejujuran, prinsip iman, nilai-nilai atai integritas hidup kita.
·         Kita mengikuti jalan Bileam yang mau disuap,
·         kita menyusuri Jalan Salomo untuk mencari perhatian dari istri-istrinya dan
·         mengambil keputusan seperti elimelekh dan Naomi yang tidak setia akan perintah Tuhan untuk maraih masa depan yang lebih baik.
Apa itu menjadi korban :
·         Berlaku benar namun rugi Seperti Yusuf di rumah Potifar
·         Tetap percaya sekalipun di tinggalkan seperti ayub
·         Tetap taat sekalipun menderita seperti Yesus Fil 2:8
Mungkin hari-hari ini engkau ada dalam jalan ini menjadi korban, jalanilah dengan ucapan syukur karena itu adalah harga dari sebuah kemuliaan.
Korban bukanlah Korban apabila tidak menyakitkan kita. Tentu bukan berati Allah Bapa senang jika kita menderita, melainkan Dia menginginkan kita hidup sesuai kebenaran-Nya, dan kebenaran-Nya akan menyakitkan daging kita, tetapi ini menyehatkan kita dan menyenangkan hati Tuhan, suatu persembahan yang harum bagi-Nya. Dalam Perjanjian Lama, Korban diidentikkan dengan korban binatang yang dipersembahkan kepada Tuhan. Tetapi dalam Perjanjian Baru, Korban sudah disempurnakan dalam Korban Yesus Kristus sendiri yang telah menebus semua dosa umat manusia. Sekarang setelah kita menerima keselamatan itu, kita juga harus menjadi Korban bagi Dia.
KESELAMATAN SEJATI          : Pembenaran + Pengudusan + Pemuliaan
KESELAMATAN MURAHAN    : Pembenaran + Pemuliaan

Lihat perbedaan kedua rumus diatas, Keselamatan sejati selalu melewati proses pengudusan. Pembenaran adalah sebuah anugrah dari Bapa yang telah mengampuni dosa kita dan membenarkan kita. Pemuliaan adalah dimana kita akan dimuliakan bersama Dia dalam kekekalan nanti. Sedang Pengudusan adalah Proses penting yang tidak boleh kita abaikan. Kita harus DIKUDUSKAN ( Disempurnakan sampai menjadi serupa dengan Kristus). Allah rindu tubuh yang bicara mengenai keseluruhan keberadaan kita ini menjadi KUDUS bagi Dia.  Kekudusan dalam gereja Tuhan tidak boleh dilupakan dan tidak boleh dilalaikan. Inilah ibadah kita yang sejati jikalau kita menjaga kekudusan kita! Kita tidak bisa menjadi kudus dengan hanya mendengarkan seminar-seminar dan kaset-kaset khotbah, kita menjadi kudus jikalau kita terus mau diperbahrui dan disempurnakan dalam kebenaran Firman Allah. Bukan hanya mendengar tetapi kita berjuang untuk melakukan kehendak Allah, walau belum sempurna, Dialah yang akan menyempurnakannya.

Untuk sampai pada hati yang rela dan siap berkorban kita harus memiliki kasih yang dari Allah
Itu sebabnya Para pejuang iman mereka sampai pada mil kedua karena mereka mengasihi Allah dan tidak memperhitungkan semuanya dan dengan rela berkorban.
Banyak kasih di dalam dunia ini
·         Ada kasih seorang pria dan wanita yang begitu kuat seperti maut namun ujungnya perceraian dan pertengkaran
·         Ada kasih tanpa pamrih dari orang tua lagu kasih ibu namun benarkan tanpa pamrih.?
·         Hanya kasih Allah yang sempurna yang memapukan kita untuk sampai pada titik pengorbanan
Seperti yag dilakukan Petrus : Phileo, Phileo, Phileo dan akhirnya AGAPE
Seperti yang dilakukan Yohanes : Murid yang sangat dikasihi berada sampai di kayu salib
Dan saatnya kita memerlukan kasih itu kasih yang memampunkan kita untuk berani mati dan berani hidup dan menjadi korban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar